Baru nulis lagi, kita langsung mulai aja.. Hari berikutnya, seperti seharusnya, kita meeting sebentar lalu jalan-jalan lagi. Kali ini diajak jalan-jalan ke salah satu istana tempat peristirahatan raja di musim panas gitu. Tempatnya lebih kecil dibandingin dengan istana di Seoul, tapi sama cantiknya. Jalan-jalan disini menyenangkan..
|
|
Jalan Setapak menuju Main Gate |
|
Main Gate |
|
Pemandangan di Dalam Istana |
Semuanya bagus-bagus, dan udara disini yang bersih mendukung banget buat foto-foto. Setelah mendengarkan tourist guide yang sudah uzur (tapi bahasa Inggrisnya bagus loh) menjelaskan mengenai sejarah peperangan di jaman dinasti Joseon, baru tahu bahwa istana ini selain tempat peristirahatan ketika dalam perjalanan berperang juga berfungsi sebagai tempat persembunyian raja. Walaupun sudah tidak difungsikan sebagaimana semula, tempat ini dialihfungsikan sebagai tempat wisata dan sistem pergantian penjaga istana tetap dilestarikan. Sebagai gantinya, penjaga di gerbang utama ini bukanlah petugas kerajaan sesungguhnya, tapi mahasiswa atau pelajar yang bekerja part-time yang menggunakan kostum penjaga istana.
|
Foto bersama salah satu penjaga istana |
Sistem pergantian penjaganya tetap dilakukan secara seremonial. Ada upacara pergantian penjaga dan setiap pergantian harus melaporkan lembaran kertas yang disegel petugas.
|
Stempel Khusus Kerajaan |
Hal menarik lainnya, di dalam istana ini juga terdapat jam matahari yang sampai saat ini masih berfungsi dan terawat dengan baik.
|
Jam Matahari |
Setelah lama mengelilingi istana, akhirnya siang juga dan artinya..makan siang. Kami diajak makan siang ke tempat yang lebih seperti rumah dibandingkan restoran. Suasananya cozy, lagu-lagu yang dimainkan juga lagu bernuansa jazz, ada beberapa rak berisi botol-botol anggur dan banyak tempat duduk berupa sofa dan bantal-bantal dengan kain pelapis serta selimut yang nyaman seperti berada di rumah. Kesan makan disini: sangat nyaman.
|
Suasana di Restoran |
|
Detil kecil yang membuat suasana seperti di rumah |
|
Banyak sofa berbantal empuk dan nyaman |
|
Wine Cellar |
Setelah makan, survey deh sampe sore dan tiba di Seoul sekitar jam 8 malam. Besok kembali ke Jakarta pesawat jam 10 pagi. Dan kali ini pulang sendirian karena lusa harus berangkat lagi ke luar kota (sok sibuk ye, padahal kerja pake field survey pula hiks), jadi ingin memaksimalkan malam ini sepuasnya. Tapi sayang ga bisa jauh-jauh karena udah malem dan agak serem kalo mau naik subway sendirian. Akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan di Han River aja di bawah. Tinggal menyeberang dari hotel.
Jalan-jalan sendirian menyenangkan juga. Walaupun banyak mata memandang dengan aneh (udah pakaiannya pake hijab, turis pula, jalan sendirian), tapi udaranya segar; atau tepatnya dingin. Karena kedinginan mampirlah di sevel terdekat dan membeli susu kedelai hangat. Ya, kalau disini ada box khusus isinya susu, kopi, coklat, di dalam botol yang hangat. Jadi nyoba susu kedelainya. Enak. Akhirnya beli satu lagi buat diminum sebelum tidur.
|
Susu Kedelai Hangat |
Setelah jalan-jalan dan pulang ke hotel, ke resepsionis untuk menanyakan perihal transportasi ke Bandara Incheon besok. Resepsionisnya bilang ada shuttle bus ke bandara yang berhenti di jam-jam tertentu di depan hotel ini. Dan hotel menjual tiketnya. Akhirnya daripada repot harus naik taksi atau kereta memutuskan untuk naik bus ke bandara. Harga tiketnya 15,000 won atau sekitar IDR 150,000. Ya sama-sama lah ya dengan harga taksi dari rumah ke Soetta.
|
Tiket Bus |
Besoknya berangkat naik bus jam 5 pagi, biar ngga telat. Siapa tau ada kendala imigrasi dll jadi sparetime-nya banyak. Di dalam bus cuma ada 1 penumpang lain dan pak supir. Dan bus di sini on time loh. Berhenti di depan hotel jam 05.05 dan berangkat 05.06, tepat. Takjub. Sampai di Bandara Incheon tepat jam 06.30. Masuk ke bandara masih sepi. Bahkan checkin counter-nya belum buka dan belum ada petugasnya. Akhirnya berputar-putar keliling bandara deh. Pengalaman disini, karena baru ada promo LINE besar-besaran jadi kalo nelpon pake LINE free wi-fi bandara. Jadilah nelponin orang-orang rumah, ngabarin.
|
Check-in Counter masih sepi |
|
Cart yang setia menemani keliling bandara |
Setelah waktunya tiba, check-in dan langsung ditunjukkan ke pintu masuk khusus turis untuk dicek dokumen keimigrasiannya sebelum masuk gate. Nanti masuknya akan dipanggil lewat pengumuman. Akhirnya menunggu lagi. Sembari menunggu waktu boarding, berkelana lah keliling bandara dengan kereta dorong.
Sudah banyak toko duty free yang buka. Tapi apa daya, kantong bolong, ya sudah kita cuci mata saja bung. Mampir ke starbak beliin botol termos titipan temen. Banyak juga gelas-gelas lucu.
|
Gelas-gelas lucu |
Setelah tiba waktu boarding, mendekatlah ke pintu masuk custom. Tapi kok belom ada pengumuman juga ya? Aneh. Akhirnya menunggu di waiting room deket tempat parkir pesawat. Tapi..udah mau jam 9 pagi kok masih gelap dan ngga keliatan apa-apa ya? Masih kebingungan akhirnya melihat 3 orang pilot pesawat maskapai penerbangan Indonesia duduk di seberang. Salah satu pilot seniornya bilang "Masih lama nih, mbak. Delay flight kita. Kabut. Pandangan hanya 5 meter.", katanya santai sambil duduk. Well. Dalam hati ingin menangis; ini kapan mau packing secara besok harus terbang lagi, survey 4 hari pula hiks.
|
Kabut si penyebab delay |
Akhirnya jam 14.00 kabutnya mulai pudar dan masuk pesawat. Laper pake banget. Untung pramugarinya pengertian, begitu selesai take-off kita langsung dibagiin makanan. Kali ini tidur selama perjalanan kembali ke Jakarta.
Selesai pengalaman selama di Korea, pengen balik lagi rasanya, nanti, kalau ada kesempatan. C u again, Korea!
No comments:
Post a Comment