17.12.14

Korea Selatan (part 6)

Setelah dari Incheon, kembali ke Seoul lagi. Tapi, sebelum hari berakhir, seperti biasa, makan dulu dong! Kali ini kami diajak makan ke tempat makan bernuansa sangat tradisional Korea. Tempatnya kecil, kayak warung makan kecil gitu, tapi rame banget. Karena cuaca lagi dingin (5 derajat Celcius) maka diputuskan makan di tempat ini yang katanya enak banget. Bener, begitu masuk, langsung terasa hangat. Tempatnya cozy. Tradisional. Itu kesan pertama. Banyak barang-barang lucu di restoran ini:

Menu ditulis di sendok kayu 
Oiya, liat di foto itu kan? Ada botol plastik isinya teh? Yap, betul. Di restoran ini disajikan teh anget pake botol plastik bekas gitu. Hehe. Ala warteg deh pokoknya. Setelah lama menunggu datanglah menu pertama hidangan sore ini. Taraaa. Tahu sutra dengan bumbu khas Korea (dan kimchi tentunya)

Tahu sutera khas Korsel
Potongan tahu sutera ini warnanya putih pucat agak kehitaman, bukan putih pucat kuning kayak tahu yang biasa kita makan deh pokoknya. Setelah heran sejenak, karena lapar, diambillah tahu sutera sepotong lalu dimakan dengan bumbunya (yang di sebelah kimchi). Rasanya? Wow. Ennaakk. Beneran deh. Tahunya lembut banget, lumer di mulut. Bumbunya juga isinya kayaknya rempah kacang-kacangan dan kecap-kecapan. Enak!

Tahu sutera berbumbu
Setelah tahu sutera dan kimchi tandas, datanglah makanan berikutnya, Sop Jamur. Ini semacam sayuran yang direbus dengan bumbu-bumbu, ayam, jahe, dan tentunya jamur enoki. Rasanya..hm..hambar. Hehe. Lidah orang Indonesia sih ya. Akhirnya dimakan juga, pake kimchi tapi (minta tambah kimchi).

Rebusan sayur-ayam-jamur

Setelah itu, datanglah makanan pamungkasnya. Which is banyak banget!

Full Menu!
Semua ada. Mulai dari asinan cabe hijau, pancake sayuran, kimchi, teri goreng manis, toge rebus bawang putih, dll dan disajikan dengan nasi merah. Pesta makan sodara-sodara! Sepanjang perjalanan ke Korea, makan disinilah yang paling berkesan. Terutama kimchi dan nasi merah+ikan teri manis yang menggiurkan.

Kimchi paling enak!
Nasi Merah + Teri Manis


Aduh ngomongin makanan jadi laper. Mau makan dulu yah. Nanti dilanjutin lagi ceritanya!

See ya!





Korea Selatan (part 5)

Wow udah banget nih ngga nulis. Lagi ngga sempet soalnya lagi disibukkan dengan urusan first pregnancy, melahirkan dan merawat anak pertama. Eniwei, yuk kita lanjutin lagi cerita waktu ke Korea. Well, hari selanjutnya hari kerja sambil jalan-jalan. Seperti biasa, ga perlu cerita kerjaannya, kita lanjut ke sesi makan siang! Hehe. Makan siang kali ini diajak ke retoran buffet gitu. Namanya Fiesta. Lokasinya di Incheon. 


Restoran ini suasananya enak banget deh. Bikin orang-orang betah berlama-lama makan sambil ngobrol disini. Selain itu, pemandangan ke arah luar itu bagus banget.

Suasana di dalam restoran Fiesta
Pemandangan dari dalam retoran Fiesta

Disini makanannya enak-enak banget dan beragam loh. Semua makanan ada. Mulai dari makanan Korea (pasti lah ya), makanan Barat (macam sosis, bacon, baked beans), makanan Jepang (sushi, sashimi, ramen), makanan Cina (tumisan pok coy, bakmi) sampe makanan lain yang ga tau darimana. Hehe. Enak banget aseli. 

Aneka sushi dan sashimi di retoran Fiesta
Selain makanan utamanya, makanan penutupnya sungguh menggugah selera. Disini berhasil mencomot berbagai macam mochi khas Korea Selatan. Semuanya enak. Ada yang terbuat dari beras ketan putih, ketan merah, ketan hitam, maupun wijen. Sedap.
Mochi khas Korea Selatan di restoran Fiesta
Setelah isi perut dengan makanan yang sedap, maka perjalanan dilanjutkan dengan pergi ke Incheon Bridge Memorial Hall. Semacam tempat memorial buat Jembatan Incheon ini kali ya. Jembatan ini ternyata terdiri dari 6 jalur yang menghubungkan Pulau Yeongjongdo (lokasi Bandara Internasional Incheon) dengan Songdo International City. Panjangnya 2,38 km! Wow. Keren. 


Jembatan Incheon / Incheon Bridge
Waktu masuk ke lingkungan Incheon Bridge Memorial Hall rasanya adem. Banyak berbagai tanaman dan lanskap yang bagus.
Lanskap di Incheon Bridge Memorial Hall

Pintu masuk ke wilayah Incheon Bridge Memorial Hall
Setelah turun dari bus, jalan deh ke memorial hall-nya. Tampaklah pintu masuk yang sangat ciamik:

Pintu masuk Incheon Bridge Memorial Hall
Yap, ada alasan kenapa pintu masuknya cantik ala rumah tradisional Padang ini. Ini karena bentuk bangunannya juga cantik banget:

Bentuk gedung Incheon Bridge Memorial Hall
Setelah masuk, di dalamnya langsung disambut dengan beragam alat pemberi informasi yang interaktif. Salah satunya yang seperti di gambar ini:

Media interaktif di Incheon Bridge Memorial Hall
Alat ini menampilkan sejarah dibangunnya Jembatan Incheon ketika kita melangkahkan kaki di dalam area interaktifnya. Jadi dia pake semacam motion censor gitu. Dan alat ini juga pake video mapping loh. Asik ya. Masih banyak lagi media interaktif yang menjelaskan sejarah pembangunan jembatan Incheon ini, salah satunya adalah penayangan video mapping pembangunan jembatan, ada lagi box semacam game untuk menghitung berapa orang berat beban yang bisa ditanggung seutas kabel baja jembatan, dan lainnya. Tapi yang paling seru, di lantai paling atas (lantai 4) ada observatory alias titik pengamatan. Disini tersedia banyak teropong pengamatan yang bisa dipakai untuk melihat Jembatan Incheon yang sangat panjang sampai ujungnya tak terlihat itu.

Di ruang pengamatan
Setelah turun, sempetin dulu deh berfoto bersama lanskap-nya yang cantik:

Lanskap di Incheon Baridge Memorial Hall