19.7.21

Cerita Vaksinasiku

Hari ini ada jadwal vaksin di rumah sakit (RS). Akhirnya. Setelah berminggu-minggu mencari kesempatan untuk vaksinasi di lokasi terdekat dari rumah, akhirnya dapat kesempatan untuk vaksin juga. Sosial media RS ini mengumumkan pelaksanaan vaksinasi yang bisa didaftarkan secara daring melalui tautan yang dibagikan pada tanggal 5 Juli 2021 untuk pelaksanaan vaksin di tanggal 13, 14 dan 15 Juli 2021. Jadwal vaksinnya jam 08.00-10.00 WIB. Datang ke RS jam 08.00 WIB. Tepat di Lobi RS ada meja sekuriti. Menuju sekuriti dan menanyakan lokasi vaksinasinya. Sekuriti menanyakan apakah sudah mendaftar terlebih dahulu secara online lalu menyerahkan lembaran screening yang perlu kita isi. Sekuriti menjelaskan item mana saja yang perlu kita isi dan item mana saja yang tidak perlu diisi (termasuk suhu, tekanan darah). Meminjam pulpen ke sekutiti untuk mengisi lembaran tadi dan mengisinya di pinggiran jalan (trotoar) lobi RS. Lembaran Format Screening Sebelum Vaksinasi yang perlu diisi hanya berupa Data Diri (Nama, Usia, NIK, dan sekuriti meminta agar menambahkan nomer telepon di bawah NIK) dan pertanyaan-pertanyaan dalam tabel yang perlu kita jawab dengan membuat ceklis di kolom "Ya" atau "Tidak". Setelah mengisi, mengembalikan pulpen ke sekuriti, lalu menunggu sambil duduk di trotoar tadi, karena banyak orang juga menunggu di luar (duduk-duduk di trotoar dan berdiri sambil menjaga jarak). Membuat asumsi bahwa tempat menunggu giliran vaksinasi memang disini. 

Jam 08.30 WIB. Belum ada tanda-tanda dipanggil nih. Bertanya ke sekuriti. Sekuriti menjelaskan bahwa nanti akan dipanggil di dalam RS sesuai antrian. Hmm. Memutuskan untuk masuk ke dalam RS supaya terdengar jika dipanggil. 

Kali pertama masuk ke dalam RS ini. Ternyata di dalam RS cukup sepi. Langsung mencari tempat duduk yang aman dan berjarak. Yak, dapat. Jendela belakang tempat duduk terbuka. Yes, ventilasi. Langsung menyemprotkan hand sanitizer di sekeliling tempat duduk dan memakai hand sanitizer. Melihat sekeliling. 

Panggilan untuk nomor antrian pertama dimulai pada jam 08.50 WIB. Terdengar suara dari speaker yang tertempel di sebelah layar monitor TV: "Antrian nomor 1 silahkan ke konter D". Ada petugas yang memanggil: "Antrian nomer 1, Vaksin!". Ternyata petugas itu ada di counter Customer Service. Melihat ke layar, tampak angka 1 di kotak berlabel "D. Konter Pendaftaran Umum". Hmm, ternyata Konter D = Konter Pendaftaran Umum = Customer Service = Tempat Pendaftaran Vaksin. Antrian pertama vaksin dipanggil, dimintakan lembar screening tadi dan ditanyakan nomer telepon. Cek lembaran sendiri. Sip, nomer telepon sudah tertulis. Setelah itu, orang tadi diminta ke Nurse Station untuk diukur suhu dan tekanan darahnya. 

Sekarang sudah jam 09.31 WIB dan baru 18 orang yang dipanggil. Lama sekali proses pendaftarannya karena banyak sekali kasusnya. Ada yang daftar, tapi ternyata dia daftar untuk vaksin ke-2 sementara vaksin pertama-nya di kota yang berbeda. Ada 2 orang yang kasusnya seperti ini. Ada juga yang daftar untuk vaksin ke-2 sesuai jadwal berdasarkan notifikasi sms yang diterima, tapi ternyata jadwal vaksin selanjutnya harus mengikuti tanggal di kartu vaksin, bukan dari sms notifikasi dari sistem di RS. Ada juga yang daftar vaksin sementara usianya masih 14 tahun, sementara vaksin ini masih mensyaratkan peserta vaksin dengan usia 18 tahun ke atas. Dan kasus lainnya. 

Jam 11.46 WIB. Akhirnya dipanggil juga ke Konter D. Ada dua petugas di Konter D. Sepertinya satu orang bertugas untuk menginput data, dan satu orang bertugas memberi info ke peserta vaksin. Di konter ini dimintakan Lembar Screening yang sudah diisi dan 2 lembar fotokopi KTP. Setelah itu petugas memastikan nomer telpon yang tertulis dan ditanyakan apakah nomer telepon tersebut bisa menerima SMS. Setelah sekitar 1 menit, lembaran tersebut dikembalikan dan diminta untuk menuju ke nurse station

Jam 11.47 WIB menuju nurse station untuk menulis dengan tulisan tangan pada lembaran vaksin "Bersedia divaksin dengan segala KIPI" (KIPI adalah Kejadian Ikutan Paska Vaksinasi) dan menyerahkan lembaran tersebut lalu diminta untuk menunggu sebentar. Ternyata petugas sedang istirahat siang. Diminta untuk makan siang dahulu dan kembali pada pukul 13.00 WIB untuk menjalani vaksinasi. Pulang dulu untuk makan siang dengan nasi padang lalu kembali ke RS pada jam 13.00 WIB. 

Jam 13.20 WIB dipanggil ke nurse station. Suhu 36,8°C tekanan darah 100/70. Disuruh menunggu di ruang tunggu (deretan poliklinik) dan menunggu dipanggil. 

Jam 13.38 WIB dipanggil ke ruangan vaksin (pintu paling ujung di deretan ruangan poli). Ada 1 orang dokter yang menggunakan face shield, masker dobel dan headcap, 1 orang yang menyuntikkan vaksin dan 1 orang yang mondari mandir untuk menyampaikan lembaran data. Dokter menanyakan apakah ada alergi dan kapan terakhir alergi terjadi. Menyebut ada alergi seafood (udang) dan terakhir bereaksi 1 tahun yang lalu. Dokter meminta untuk menunggu setengah jam untuk observasi setelah divaksin dan  tidak boleh jauh-jauh dari rumah sakit. Ternyata sebelumnya ada yang alergi ikan lalu parah, untung bisa kembali ke RS dengan cepat.

Menuju tempat duduk untuk divaksin. Petugas menunjukkan ampul vaksin dan membacakan detail vaksin yang akan diberikan yaitu vaksin Sinovac (Coronavac) dengan tanggal kadaluarsa September 2021. Vaksin dilakukan pada lengan sebelah kiri. Setelah menyuntik, petugas meminta untuk menunggu selama setengah jam untuk observasi dan mengambil printout setifikat vaksin setelah observasi selesai. 

Tidak ada KIPI yang berari selama setengah jam observasi, hanya ada rasa pegal di lengan sebelah kiri. 

Jam 14.31 WIB kartu vaksin keluar dan dibagikan. Saat pengambilan disampaikan agar kembali ke RS unuk vaksinasi tahap ke-2 pada tanggal 18 Agusus 2021. 

Setelah mengambil sertifikat, memutuskan untuk berjalan kaki ke rumah. Sepanjang jalan tidak ada gejala apapun yang berarti. Ketika sampai di rumah dan langsung mandi, di kamar mandi menguap lebar beberapa kali. Rasanya mengantuk. Badan lemas. Setelah mandi, saat duduk di tempat tidur, ketiduran selama kurang lebih 2 jam dan terbangun dengan sakit kepala yang luarbiasa. Kepala terasa seperti tertimpa batu yang sangat berat dan badan merasa kedinginan.

Malam hari kesulitan untuk tidur. Sakit kepala luarbiasa. Tertidur sekitar jam 03.00 WIB setelah memakai kaus kaki, menutup kepala dengan bantal dan memakai dua selimut.

Keesokan paginya, bangun tidur dengan kepala masih terasa sakit namun intensitasnya mulai berkurang. Pada sore hari sakit kepalanya mulai menghilang.

Dari pengalaman ini, bisa didapatkan informasi tentang persiapan kalau mau vaksin:
  • Makan dulu; karena dari pengalaman ini, waktu pelaksanaan vaksinasi ini mundur dan prosesnya sangat lama.
  • Fotokopi KTP 2 lembar (dan kelengkapan lainnya jika diminta oleh pelaksana vaksin)
  • Pulpen (untuk pengisian lembar screening)
  • Hand sanitizer (untuk menyemprot tempat duduk, tangan)
  • Tisu